dari berbagai tulisan yang gw baca di google, BHS ini gak ketauan penyebabnya apa, tapi ada beberapa kasus yang memang berhubungan dengan anemia karena kekurangan zat besi.
BHS ini berbeda sama epilepsi. klo epilepsi itu gangguan sistem syaraf pusat. klo BHS ini lebih ke psikologis, refleks yang ga bisa di kontrol sama si bayi.
Trigger BHS ini adalah perubahan emosi atau rasa sakit. kalo kasusnya Rey sih dari 8 bulan ini, lebih ke lebay ya. klo berdua sama gw doang, kemauannya ga diturutin, dia akan nangis, tapi gw diemin, cuma dijaga aja biar tetep aman, dia gak akan kambuh. yang pasti di jaga biar tetep aman, gak jedug-jedugin kepala, gak jatuh, pokoknya aman.
Tapi klo keadaan lebih ramai, Rey akan lebih cari perhatian dan BHS akan kambuh. yah, well emang ga pernah sampe pingsan lagi. tiap episode kambuh, pasti langsung di gendong dan di timang - timang.
yaa, kasus Rey keliatannya sih emang lebih ke cari perhatian ya. bener - bener psikologis.
anyway, BHS ini adalah refleks abnormal pada anak yang membuat si anak menahan napas cukup lama sampai dia tidak sadarkan diri. untuk berapa lama nahan napas nya sampai dia tidak sadarkan diri sih ya tergantung kekuatan si anak juga ya.
jadi klo Rey gini:
Jatuh/gak diturutin --> menangis --> mulai membiru karena tahan napas --> pingsan --> bangun lagi kek gada apa2..
penanganannya gini
Jatuh/gak diturutin --> menangis --> mulai membiru karena tahan napas --> gendong, timang - timang, pokoknya alihkan perhatiannya --> nyengir lagi kek gada apa2.
Alhamdulillah BHS ini gak menyebabkan kerusakan apapun dari sistem badan si anak, cuma memang mengerikan untuk disaksikan. yaeyalah, lu pikir aja sndiri, liat anak lu kaku membiru gak sadar, kek orang mati, kurang mengerikan apa?
Dr. Piprim, Sp. A(K), dokter jantung anak yang gw datangi dulu, yang mendiagnosa Rey itu BHS sempet bilang. BHS ini akan hilang dengan sendirinya seiring si anak dapat meng-kontrol emosi nya. klo di artikel - artikel yang ku baca sih, rata - rata hilang pas usia 4 sampai 5 tahun, meskipun masih ada yang terus berlangsung sampai dewasa.
dalam beberapa hal mengenai mendidik J dan Rey, gw dan mas aa agree to disagree. salah satunya soal si BHS ini. gw bukannya ga perduli, tapi gw lebih ke meminimalisir kelebihan perhatian ke Rey. melatih bagaimana dia mengatasi rasa kecewa nya, ya terbukti klo berduaan sama gw ga pernah ada episode kambuh, karna Rey tau emaknya klo enggak ya enggak. klo Mas aa, mungkin karena ada trauma Rey pingsan di tangannya, jadi dia ga mau Rey kena serangan BHS lagi, jadi yaaa lebih ke nurutin mau anaknya.
yang mesti diingat klo anak di-diagnosa BHS:
- Gak ada yang salah! bukan salah mak mengandung, bukan salah bapak jajan *eh
BHS bukan kelainan genetik yang di bawa sama si mak atau si bapak
BHS itu nasib, lo mesti terima anak lo apa adanya. - Dr. Piprim ingetin, biar gak terjadi masalah sama prilaku, jangan kasih over attention ke si anak. tetep awasi dengan baik, tapi jangan lebay..
- terus mesti inget. BHS ini gak membahayakan kesehatan si anak, gak menyebabkan kerusakan permanen. cuma memang serem aja diliat.
- kalo terjadi serangan, alihkan perhatian si anak. coba ajak ngomong. suru cari cicak (ya ngerti lah maksud gw,, ada cicak gak diatas nak? coba liat deh..)
- Mak Bapak mesti kompak dan konsisten sih - jangan kek gw ma mas aa, gw nya berusaha konsisten, mas aa nya lebih loose. Maksudnya konsisten disini sih ya itu tadi klo iya ya iya, klo enggak ya enggak, jangan sekarang iya, besok enggak.
baru itu sih yang keinget.
btw, BHS di - kategori- in jadi 2 sih. tapi gw rasa gw bukan orang yang kompeten buat nulis nya. *siapa guwah? yang ada gw di tuntut karena copy paste lagi.. hahaha. once you type "Breath Holding Spell" di search engine, banyak sekali artikel yang sangat membantu.
yang pasti,
SEMANGAT bagi orang tua yang anaknya BHS.. you are not alone...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar