Senin, 15 Mei 2017

Memanusiakan Manusia

hahaha,
biar tetep dianggap kekinian, posting dengan judul kayak gini, secara ini blog nulis nya on off gini..

gak kok, gak lebar-lebar kok cuma disekitaran rumah aja, gak akan membahas ke arah society yang lebih besar, apalagi dunia perpolitikan yang lagi bergejolak sekarang2 ini, gak lah, gak ngerti gw begituan.

postingan ini lingkupnya cuma sekedar keluarga inti. yaaa in short, parenting deh, perlakuan makbapak ke anaknya yang memang manusia.



Tergerak dari pengamatan (gaiyak, bukan pengamat juga sih, yang diliat disekeliling lah maksudnya) perbedaan gaya mengasuh pasangan A, B, C, dll dalam mengasuh dan membersarkan anaknya. ya yang diliat sih temen-temen juga ya, yang gw kenal sebelum kita pada punya anak.

i saw them treat their children,

gak bilang kalo gaya parenting gw ke J yang terbaik yaaa. cuma dari awal gw dan mas aa menganggap J adalah manusia -cuma versi kecil- yang punya kemauan juga, yang punya rasa ga suka, bisa merasa malu, in short punya hak asasi lah.

simple question, suka gak sih lo diomelin bos lo atau orang tua lo saat lo punya kesalahan, tapi diomelinnya didepan umum? pasti 90% yang dikasih pertanyaan begini jawabnya ga suka. Nah, begitu yang coba gw dan Mas aa terapin ke J. dia salah, we'll clean his mess, dan ngajak dia ke tempat sepi ngobrol bertiga -mostly sih salah satu yaaa, kasih tau harusnya seperti apa ya atau ngomel sekalian, tapi tidak di depan umum. ga depan temen gw, apalagi depan temen J.

5 setengah tahun J hidup, gw dan mas aa ga pernah main tangan. cubit, pukul? pernah lhaaaa..tapi konteks nya becandaa, bukan sebagai punishment. dan J pun ga pernah melakukan itu ke kami. masalah kekerasan begitupun gw dan mas aa selalu bilang ke anaknya jangan sampe duluan. tapi klo di pukul, balas! (entah ini bener apa salah yaaa hahaha, intinya gw ga mau anak gw dijajah.. )

dan once gw family date sama temen kantor gw yang dulu. mereka beranak dua dan kami beranak 1. si anak perempuan gangguin teh tarik emaknya, dipukul dong tangannya sama maknya. nangis lah si anak, dan si anak balik mukul mak nya di punggung dengan sekuat tenaga. and the situation gone awkward,,

yaaa, memang gaya orang beda-beda dalam mendidik dan membesarkan anak. gw juga ga akan nge-judge kok. tapi logika nya sih kita dititipin anak sama Yang Maha Esa, buat dididik dengan baik, dibesarkan dengan penuh kasih sayang, dicukupkan haknya (sandang pangan papan), dengan doa InshaAllah si anak jadi anak yang bermanfaat bagi orang tua serta lingkungan sekitar dan turut perintah-perintah Allah, menjauhi larangan-larangan Allah, in short berada di jalan yang lurus.

Anak kecil juga manusia... stop kekerasan pada anak, baik verbal maupun fisik. anak itu masa depan lhooo, nanti generasi merekalah yang akan memimpin. kayak lagunya si mpok Whitney Huston kan. I believe the children are our future, teach them well and let the lead the way, show them all the beauty they posses inside...

yuk lah yutup lagu nya..

https://www.youtube.com/watch?v=gvPYXHM94DQ

Tidak ada komentar: