tergerak dari twitnya @AgarAgarSwallow dan isi ocipocipan gw dan dia siang ini soal temennya yang ga kasih ASI ke bayinya karna alesan yang agak menyebalkan, gw jadi pingin share soal pengalaman gw kasih ASI ke Jerojero selama 10 bulan ini.
Alhamduillah, selama 10 bulan ini gw bisa kasih ASI yang diakui oleh semua orang merupakan cairan emas untuk periode emas pertumbuhan bayi. walaupun untuk beberapa hari pertama sempet kasih susu formula ke Jerry. tapi setelah itu Jerry sama sekali ga pernah lagi kena susu formula (kena deng, campuran biskuit bayi dan makanan instan bayi klo kepepet).
Dulu waktu hamil, gw sama sekali ga kepikiran untuk kasih ASI ke Jerry, gw lebih ke pasrah, klo emang perlu susu formula yaaa, so be it. setelah dikenalkan ke ASI sama mba @yoshimifh setelah itu baru gw ngeh soal persusuan itu. saat gw bilang sama Mas aa soal niat gw kasih ASI ke anak gw, Mas aa sendiri masih menganggap klo susu formula itu perlu buat tambah2 gizi bayi nya. tapi seiring berjalannya waktu, gw dan mas aa masing-masing cari informasi soal susu menyusui ini sendiri-sendri, tanpa ada pembicaraan yang serius (untuk hal yang sangat serius ini) kita berdua putuskan untuk kasih HANYA ASI ke anak kami ini (we are really well conected yaaa hahah,,,)
gw melahirkan di RS dengan bantuan dokter yang bisa dibilang gak pro ASI, dan dengan keluarga yang mengaggap klo susu bubuk pabrikan itu lebih baik dibanding ASI. gw ga pernah merasakan yang namanya IMD, gw baru diketemukan dengan bayi gw 4 jam setelah bayi gw melahirkan, dan gw ga pernah diajari cara perlekatan dan menyusui yang benar oleh Pelayan Kesehatan di RS itu.
sehari setelah Jerry lahir, ada tante gw yang jenguk kami. pas mereka datang, Jerry muntah banyak banget. tante gw langsung sibuk suruh kasih susu formula ke Jerry, ditambah lagi susternya yang seharusnya menenangkan tante gw malah makin membuat khawatir, harapan gw sih ke si suster itu, saat tante gw sibuk bilang itu anak muntah, ga dikasih makan, si suster bilang bayi itu punya cadangan makanan selama 72 jam dari lahir. tapi engga, si suster malah bilang takut kuning lah, ini lah, itu lah. memang ya, suster itu ga menyebutkan satu merk tertentu untuk dikasih ke Jerry. tapi sebagai Tenaga Kesehatan yang well educated, harusnya jawabannya ga gitu yakan..
saat itu ASI gw yang seputih susu itu belum keluar, yang keluar cuma kolostrum. yes! i know kolostrum itu banyak anti bodinya buat melapisi dinding usus bayi. Yes, i was really aware. tapi tante gw, sepupu2 gw? enggak. mereka gak well-informed soal itu. akhirnya ya, kami putuskan untuk memberikan susu formula buat Jerry (ouch, hurt). Mas aa sebagai menantu keluarga ga bisa ngomong apa2 juga menghadapi tante gw itu.
Yes, Erjero sempet minum susu formula di 3 hari pertama hidupnya. setelah itu dengan tekat, niat yang kuat, dan cuma berdua mas aa, ditambah ASI gw yang mulai ngucur. semenjak itu ga pernah lagi sentuh susu formula (as I state earlier, kecuali untuk biskuit bayi atau makanan instan bayi yang dipake kalo kepepet).
I am a working Mama, selepas 3 bulan masa cuti melahirkan, gw kembali bekerja. dengan menunggangi Marimar (my motorcycle), gw dan Marimar berjuang untuk membawa oleh-oleh untuk Jerry tiap hari. tiap weekdays, gw selalu berusaha melakukan 6x pumping. mengingat kebutuhan Jerry yang makin besar makin banyak butuh ASIP nya. 6x pumping itu, pagi setelah bangun tidur, kemudian di kantor jam 9, 11, 14,16.30, terus pas sampe rumah sekitar jam 18.30 gw pumping lagi. hasilnya? yaaa ups and downs, klo lagi banyak bisa sampe 700cc, klo lg seret bisa cm 400cc. dan Mas aa selalu ngajarin gw untuk bersyukur.
tiap gw mengeluh pas ASI gw seret, mas aa pasti ngomel "emang kamu mau ASI mu berapa banyak? Allah sudah ciptain ASI itu sesuai kebutuhan anakmu. klo emang hasil perahnya cuma segitu ya yakin aja lah emang kebutuhan anaknya segitu"
dan jleb...
kata-katanya selalu menusuk hatiku (walaupun tiap gw ngeluh, jawabannya hampir selalu kayak gitu, tp ya memang begitu yakan,,,)
keadaan ga selalu mulus. gw dipecat dari kantor lama gw karna keadaan kantor yang kata mereka "sekarat" 3 minggu nganggur, full breastfeeding 24 hours, gw diterima kerja di satu perusahaan IT solution. masalahnya adalah disini gada busui. bahkan pumping harus gw lakukan di toilet.
bikin drop sih, jadi malas pumping. dua bulan dikantor baru ini, gw cuma pumping 2x sehari, pas makan siang dan pas mau pulang. awalnya sih masih banyak hasilnya. 500 cc bisa gw bawa pulang. makin kesini makin sdikit. dan stock di kulkas juga menipis. pas gw sadar, stok tinggal buat hari ini dan besok.
stress pasti. makin stress makin dikit ASI keluar. ampe diomelin lagi ma mas aa pas ngeluh seretnya ASI. dan gw mulai melakukan usaha penambahan ASI. mulai dari minum suplemen, minum air putih banyak-banyak, minum sari kurma, minum madu, makan sayur hijau rebus. dan yang terpenting adalah, seminggu ini gw mulai melakukan power pumping lagi, pumping setiap jam.
iyaaa, sejam sekali. ga lama sih palingan cuma 10 menit untuk kedua payudara. tapi it really works. sekarang, setelah seminggu, produksi membaik. mulai cenat cenut lagi rasanya.
sekarang gw, Jerry dan Mas aa (dengan ngomelnya) masih berjuang untuk kasih Jerry ASI sampai sesuka dia. Insyaallah sampai dia 2 tahun.
Breastfeeding ga cuma kasih tetek ke bayi. tapi lebih dari itu. butuh perjuangan dan dukungan dari semua orang. dikantor ini gw memang ga ada dukungan. tapi gw harus tetap semangat. intinya adalah NIAT.
HR Manager di RS tempat gw pernah bekerja (Bapak Warno Hidayat), pernah bilang gini:
"semua harus didasari positive thinking. ada pepatah mengatakan when you really want something, all universe will conspires in helping you to achieve it"
jadi
Niat dan Positive Thinking
Breastfeeding is my lifestyle now.. Gak Breastfeed ga gawooolll gitcuu..
Disclaimer:
post ini sama sekali gak bermaksud mengecilkan atau memandang rendah Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang memutuskan untuk memberikan anaknya susu formula. Hidup itu penuh dengan pilihan dan keputusan. dan once lo sudah memutuskan sesuatu, Insyaallah itu yang terbaik buat lo sendiri menurut lo. tinggal bagaimana lo menghadapi konsekuensi dari keputusan-keputusan yang lo ambil. termasuk keputusan untuk memberi susu formula ke anak lo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar